Sabtu, 29 Mei 2021

KERUSAKAN STRUKTUR AKIBAT GEMPA

 KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG AKIBAT GEMPA

Kuliah Teknik Kegempaan (Earthquake Engineering) oleh Prof. Sarwidi

Gambar kerusakan bangunan akibat Gempa Jogja 2006


    Goncangan gempa akan mampu merusakkan bangunan-bangunan (elemen-elemen, atau sistem ) yang lemah. Kerusakan dapat di kurangi dengan mendesain struktur sesuai dengan prinsip-prinsip tahan gempa. Prinsip-prinsip tersebut perlu terus disempurnakan, mengingat goncangan gempa merupakan fenomena yang sangat komplek. Perbaikan prinsip-prinsip tersebut dapat dilakukan asalkan percobaan-percobaan dapat dilaksanakan. Percobaan-percobaan/uji dapat dilakukan di (1) laboratorium dengan model-model fisik ataupun dengan (2) simulasi komputer dengan model-model analitik.


    Pada kejadian gempa yang sesungguhnya, bangunan-bangunan akan diuji keutuhannya. Kerusakan-kerusakan akibat gempa di satu sisi merupakan hasil (3) percobaan di lapangan (Bangunan Riil yang digoncang dengan Gempa Sunguhan). Evaluasi dan dokumentasi kerusakan tersebut merupakan barang yang sangat berharga, sebab dapat digunakan untuk memperbaiki prinsip-prinsip desain bangunan tahan gempa serta pendetailannya. Prinsip-prinsip desain tersebut meliputi: formasi bangunan, material bangunan, perilaku goyangan, pelesapan energi, dan lain-lain. 


Berikut merupakan pertanyaan seputar Kerusakan Struktur Bangunan Gedung Akibat Gempa pada PR-11 Prof.Sarwidi



Jawaban dan rangkuman mengenai pertanyaan di atas (Spectrum Respon) dapat dilihat atau di unduh pada link berikut
(TGB-17-PR11 Rizki)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber:

Teknik Gempa 09- Revisi 31 Mei 2021 - Kerusakan Bangunan Akibat Gempa, oleh Prof.Sarwidi

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Yogyakarta_2006#:~:text=Gempa%20Bumi%20Yogyakarta%20Mei%202006,5%2C9%20pada%20skala%20Richter.

https://jogja.suara.com/read/2021/05/27/154720/15-tahun-gempa-bantul-pemerintah-peringati-momen-kebangkitan

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA    : MUHAMMAD RIZKI

NIM        : 19511056

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA




Minggu, 23 Mei 2021

Desain Bangunan Tahan Gempa

 Mendesain Bangunan Tahan Gempa

Berikut merupakan pertanyaan seputar Mendesain Bangunan Tahan Gempa pada PR-10 Prof.Sarwidi



  1. Sebutkan 4 faktor pada formasi penting bangunan menurut Dowrick 1977 ?
  2. Struktur atas bangunan yang berkonfigurasi bagaimanakah yang berperilaku ‘memuaskan’ pada saat tergoncang gempa.
  3. Jelaskan lebih detail dan berikan gambar-2 untuk jawaban no. 2.
  4. Dengan tabel, sebutkan beberapa keuntungan dan kerugian bangunan kaku dan fleksibel.
  5. Apa manfaat pemasangan shear wall pada struktur yang fleksibel?
  6. Sifat-2 material yang manakah yang baik untuk struktur tahan gempa (earthquake resistant structures)
  7. Berikan penjelasan tambahan dengan tabel.
  8. Apa pengaruh non-struktur pada perilaku goyangan struktur.
  9. Apa pengaruh desain tahan gempa pada struktur atas terhadap desain struktur bawah?
  10. Apa maksud mendesain bangunan sesuai dengan prinsip-prinsip bangunan tahan gempa ?
Jawaban dan rangkuman mengenai pertanyaan di atas (Spectrum Respon) dapat dilihat atau di unduh pada link berikut


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA    : MUHAMMAD RIZKI

NIM        : 19511056

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA






Minggu, 09 Mei 2021

SPECTRUM RESPON

SPECTRUM RESPON

Response Spectra


    Analisis dan desain struktur akan dilakukan bila pembebanan sudah ditentukan. Penentuan beban tetap / grafitasi relatif lebih mudah. Penentuan beban gempa jauh lebih komplek. Salah satu cara untuk menentukan beban gempa pada struktur adalah dengan spektrum respon (response spectra) yang didasarkan pada sejarah gerakan tanah (percepatannya) setempat atau mirip keadaan tanah setempat. 

    Spektrum respon adalah grafik hubungan spektrum respon maksimum dan periode struktur untuk nilai redaman tertentu. Struktur yang dimaksud adalah model struktur yang mempunyai derajat kebebasan tunggal (SDOF). Respon struktur dapat berupa percepatan, kecepatan, dan simpangan. Getaran tanah adalah penyebab gerakan struktur / sistem tersebut. Spektrum juga terdapat pada cahaya, misalnya pelangi, ultraviolet atau infra merah dan warna - warna lain.

Berikut merupakan beberapa pertanyaan seputar Spectrum Respon
  1.  Apakah spektrum respon (Response Spectra) itu?
  2. Tuliskan persamaan gerak untuk gedung/sistem yang dianggap linier dan mempunyai derajat kebebasan tunggal (SDOF), serta sebutkan arti notasinya, untuk: (a). yang melibatkan m, c, dan k, dan (b). yang melibatkan frekuensi sudut dan damping ratio yaitu yang berasal dari (a) dibagi/dinormalisasi dengan m.
  3. Tuliskan salah satu cara penyelesaian persamaan 2(b) di atas dengan rumus integrasi Duhamel, dan sebutkan pula arti notasinya.
  4. Tuliskan persamaan-2 SD, SV, dan SA, serta apa artinya ?
  5. Mengapa yang digunakan biasanya adalah SD, PSV, dan PSV ?
  6. Tuliskan hubungan antara SD, PSV, dan PSA, agar dapat digambar dalam satu sistim koordinat. Sebutkan artinya dan apa istilah khusus untuk bentuk respon spektrum semacam itu..
  7. fso/w=c, apa arti c dan apa hubungannya dengan PSA ?
  8. Apa bedanya spektrum respon dan desain spektrum (spektrum respon yang digunakan untuk desain) ? Jelaskan pula dengan gambar-gambar !
Jawaban dan rangkuman mengenai pertanyaan di atas (Spectrum Respon) dapat dilihat atau di unduh pada link berikut


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber:

Teknik Gempa 06- Revisi 26 Apr 2021 - Respons Spektra, oleh Prof.Sarwidi

http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA    : MUHAMMAD RIZKI

NIM        : 19511056

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


Sabtu, 01 Mei 2021

Site Response (Respon Setempat)

 Site Response 

(Respon Setempat)




Berikut ini merupakan pertanyan mengenai respon setempat pada ilmu kegempaan prof.Sarwidi

  1. Sebutkan tiga faktor (kelompok faktor) yang mempengaruhi respon tanah setempat (site response) ? Apaarti faktor-2 tsb?
  2. Berikan sketsnya untuk menggambarkan lebih detail jawaban no. 1 Anda.
  3. Jelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan pengaruh kondisi geologi lokal. Berikan skets untuk masing-2 hal tsb.
  4. Jelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan pengaruh topografi. Berikan skets untuk masing-2 haltsb.
  5. Jelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan pengaruh kondisi dan jenis tanah. Berikan skets untuk masing-2 hal tsb.
  6. Apa yang anda ketahui mengenai soil-structure interaction?
  7. Sebutkan sifat-2 tanah statik. Sebutkan sifat-2 tanah dinamik. Sebutkan 2 kelompok ekstrim jenis tanah.
  8. Skets grafik hubungan antara T dan a untuk beberapa IP menurut Dobry & Vucetik (Rensselaer) dan jelaskan secara singkat.
  9. Skets kasus gempa Mexico 1985 dalam hal respon antara tanah keras dan tanah lunak / endapan diatasnya, serta jelaskan secara singkat.
  10. Skets grafik hubungan antara normalisasi percepatan/dasar dengan T untuk berbagai jenis tanah. Jelaskan secara singkat.
  11. Skets grafik hubungan antara regangan geser siklis (%) dengan regangan vertikal (%) untuk berbagai nilai Dr. Jelaskan secara singkat. Sebut pula perbedaan dengan jawaban no. 15 di atas.
  12. Skets grafik-2 hubungan antara regangan dan tegangan untuk tanah yang mempunyai (a) regangan dan regangan yang rendah namun mempunyai modulus yang tinggi, (b) sifat yang sebaliknya dengan (a). Jelaskan secara singkat. Bagaimana dengan grafik untuk tanah yang lazim dijumpai.

Jawaban dan rangkuman mengenai pertanyaan di atas (site response) dapat dilihat atau di unduh pada link berikut
(TGB-17-PR08 Rizki)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber:

Teknik Gempa 05- Revisi 26 Apr 2021 - Respons Setempat, oleh Prof.Sarwidi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA    : MUHAMMAD RIZKI

NIM        : 19511056

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


Sabtu, 24 April 2021

RANGKUMAN SEMINAR BARRATAGA SERIES 030

 BARRATAGA Online Seminar Series 030

(Mensikapi Bencana Covid-19)

"Teori Manajemen & Hukum, Rekayasa, Struktur, Keselamatan, dan Jalan, Serta Aplikasinya Pada Proyek Konstruksi"

*Flyer online seminar BARRATAGA 030


Seminar Online BARRATAGA Series 030 kali ini membahas tentang "Teori Manajemen & Hukum, Rekayasa, Struktur, Keselamatan, dan Jalan, Serta Aplikasinya Pada Proyek Konstruksi" yang dihadiri oleh para Ahli dan Praktisi lapangan sebagai pemateri. 

Berikut merupakan rangkuman dari Seminar Online BARRATAGA Series 030 yang  saya dapatkan dari mengikuti rangkaian seminar tersebut.



File Rangkuman (PDF)



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA    : MUHAMMAD RIZKI

NIM        : 19511056

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA




Minggu, 18 April 2021

ATENUASI GERAKAN TANAH by MUHAMMAD RIZKI



Berikut merupaka ringkasan dan soal PR 07 dari teknik kegempaan prof.Sarwidi seputar ATENUASI GERAKAN TANAH



Berikut merupakan file PDF hasil rangkuman pertanyaan diatas 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber:

Diktat 05 Teknik Kegempaan. Teknik Sipil UII. Prof. Sarwidi.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/10/164200823/gempa-malang-mengapa-guncangannya-sangat-luas-sampai-yogyakarta-dan-bali?page=all

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/04/11/dampak-gempa-malang-8-orang-meninggal-dunia-ribuan-rumah-rusak-blitar-dan-malang-terparah

https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA    : MUHAMMAD RIZKI

NIM        : 19511056

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA




Sabtu, 10 April 2021

PARAMETER GERAKAN TANAH DAN URAIAN BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI DI SULTENG 2018 by Muhammad Rizki






PARAMETER GERAKAN TANAH

(Ground Motion Parameters)

Ukuran gerakan tanah berhubungan dengan tingkat kerusakan / pengaruh terhadap struktur dapat dinyatakan dalam berbagai ekspresi, antara lain :

1. nilai maksimum percepatan, kecepatan, dan simpangan (maximum amplitudes)

2. spektrum respon (Response Spectra)

3. durasi (lama) gempa (Duration)

4. kandungan frekuensi (Frequency Content)


1. Nilai maksimum percepatan (Peak Ground Acceleration = PGA) berdasarkan hukum Newton, gaya merupakan fungsi yang berbanding lurus dengan masa dan percepatan. Oleh karena itu bila percepatan tanahnya semakin besar, akan diperoleh  beban struktur yang semakin besar pula. Namun perlu diketahui, bahwa gerakan tanah umumnya mempunyai kandungan frekuensi yang tinggi, sehingga Werner (1976) menyimpulkan, bahwa gaya / beban maksimum di atas hanya akan berpengaruh pada bangunan yang berfrekuensi tinggi. Hukum Newton II  Gaya F = - m a, di mana m adalah massa benda yang digerakkan atau bergerak dan a adalah percepatan. Pengaruh tersebut akan semakin mengecil pada struktur yang berfrekuensi semakin rendah. Penggunaan kecepatan dan simpangan maksimum akibat gempa dapat memperbaiki estimasi beban gempa untuk struktur yang berfrekuensi sedang dan rendah. Namun penggunaan kecepatan dan simpangan tanah juga mempunyai kelemahan, karena kemungkinan kesalahan proses integrasi numerik dari data percepatan tanah / struktur

Sebagaimana dengan konsep percepatan maksimum, konsep dengan percepatan dan simpangan maksimum juga mengabaikan faktor-faktor penting seperti frekuensi dan durasi gempa. Kelemahan konsep percepatan maksimum dapat dipelajari dalam kejadian gempa Parkfield and El Centro. Percepatan maksimum pada gempa Parkfield (1996) adalah 0.5 g, namun kerusakannya lebih kecil dibandingkan dengan Gempa El Centro (1980) yang hanya mempunyai percepatan maksimum = 0.33 g . g = 9.8 m / det2 (percepatan grafitasi bumi).


2. Spektrum respon (Respon Spectra)

Alternatif lain yang juga digunakan saat ini sebagai parameter gerakan tanah adalah spektrum respon. Spektrum respon adalah grafik hubungan antara respon maksimum strruktur berderajat kebebasan tunggal dengan periode / waktu getar struktur. Setiap input gerakan tanah, damping (redaman) struktur yang berbeda, akan menghasilkan spektrum respons yang berbeda pula.

Bila waktu getar struktur (T) mendekati dengan waktu getar tanah dominan, maka secara teoritis dengan spektrum respon, akan membahayakan struktur. Hal tersebut dapat dilihat dengan fenomena puncak-puncak spektrum. Spektrum respon dapat dinyatakan dengan

1. Spektrum respon percepatan (percepatan semu = pseudo acceleration)

2. Spektrum respon kecepatan (kecepatan semu = pseudo velocity)

3. Spektrum respon simpangan (displacement response spektrum)


Durasi gempa (ground motion duration)

Percepatan tanah yang merambat ke masa struktur akan menimbulkan gaya (Newton). Bila durasi gerakan tanah semakin lama, maka energi yang dilepaskan oleh tanah / struktur akan semakin besar, hingga akan dapat memperparah kerusakan struktur. 

Secara lengkap, energi gerakan dapat digambar dengan hubungan waktu (t) bertambahnya durasi gempa (td) akan menyebabkan perbesaran energi input dan bertambah pula energi yang harus diserap oleh Struktur. Dengan demikian bertambahnya durasi berpotensi menambah derajat kerusakan struktur.


Kandungan Frekuensi (Frequency Contents)

Dari percobaan dinamik pada SDOF (single degree of freedom = struktur bederajat kebebasan tunggal) dengan menggunakan gaya harmonik, misalnya :

F(t) = Fo Sin  t, dimana :

Fo = gaya dasar,  = frekuensi sudut,

Sebagaimana diketahui, bahwa getaran tanah akibat gempa mengandung frekuensi yang lebar (wide range frequency), dapat mempunyai f = 0.2 – 10 Hz (1 / det). Pada masing-masing tempat mempunyai kandungan frekuensi dominan.

Kandungan frekuensi gempa dapat dinyatakan secara praktis dengan rasio A / V. Dimana A = percepatan maksimum tanah, dan V= kecepatan maksimum tanah. Gempa (tanah setempat / site) yang mempunyai kandungan frekuensi dominan tinggi cenderung untuk mempunyai rasio A / V yang besar, dan sebaliknya.

Walupun :

a gempa Bucharest (1977) < a gempa El Centro (1940)

Namun :

Kerusakan akibat gempa Bucharest > kerusakan akibat gempa El Centro. Disinyalir, bahwa A / V Bucharest rendah (f Bucharest rendah) dan model bangunan yang ada disana mempunyai fs yang rendah (Ts panjang). Jadi konsep resonansi “bermain” atau berperan disana.


BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI DI SULTENG 2018 

  • Uraian bencana gempa dan tsunami di sulteng 2018

Pukul 17.02 WIB, gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Kota Palu dan Donggala. Pusat gempa ada pada kedalaman 10 km, jaraknya ada di 27 km sebelah timur laut Donggala. Saking kencangnya getaran itu, kursi dan meja orang-orang di Kabupaten Gowa sampai bergetar, padahal Kabupaten Gowa berjarak sekitar 780 km dari Kota Palu.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengaktivasi peringatan dini tsunami, status siaga untuk pantai Donggala barat dan waspada untuk Donggala utara, Mamuju, dan Kota Palu bagian barat. Tsunami setinggi hampir 6 meter dengan kecepatan 800 km/jam menerjang Pantai Talise, ketinggian ombak meraih baliho tinggi dekat pantai.

  • Dampak bencana gempa dan tsunami di sulteng 2018

Kerugian dan Kerusakan Dampak Bencana di Sulawesi Tengah MencapaiI 13,82 Trilyun Rupiah. Tercatat 2.256 orang meninggal dunia. Sebarannya di Kota Palu 1.703 orang meninggal dunia, Donggala 171 orang, Sigi 366 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu 1 orang. Semua korban sudah dimakamkan. Sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik. 

Banyak bangunan dan infrastruktur yang hancur akibat bencana. Kerusakan meliputi 68.451 unit rumah, 327 unit rumah ibadah, 265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit, jalan 168 titik retak, jembatan 7 unit dan sebagainya. Data tersebut adalah data sementara, yang akan bertambah seiring pendataan yang terus dilakukan.

  • Langkah-langkah penanganan
  1. Melanjutkan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pihaknya membutuhkan banyak alat berat untuk proses evakuasi dan pencarian tersebut. Sebab, banyak korban yang diduga tertimpa reruntuhan bangunan, material longsor, dan tertimbun lumpur yang masih perlu untuk dievakuasi.  
  2. Pemakaman jenazah. Sutopo mengatakan, harus segera dilakukan pemakaman massal lantaran tiga hari pascagempa korban meninggal dunia sudah mengeluarkan bau. "Bapak Menko Polhukam, Panglima TNI, Kepala BNPB, telah meninjau TPU Papuya. sudah digali, disiapkan, ada 1.000 ruang di sana," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
  3. Percepatan pemulihan jaringan listrik. Sebab, saat ini jaringan listrik di Kota Palu belum semua menyala. Bahkan di Donggala, Sigi, dan Parigi Mountong, kondisi listrik masih padam.
  4. Percepatan pengadaan bahan bakar minyak (bbm), terutama genset rumah sakit dan operator seluler.
  5. Distribusi logistik dan makanan untuk pengungsi.
  6. Percepatan jaringan komunikasi
  • Antisipasi gempa bumi

  1. Mengenali apa yang disebut gempabumi;
    Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempabumi (longsor, liquefaction dll); Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
  2. Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;
    Belajar melakukan P3K;
    Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;
    Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
  3. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

  4. Siapkan Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan suplemen dan air.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berikut merupakan file PDF rangkuman :

(TGB-17-PR06-RIZKI) https://drive.google.com/file/d/15s_hnq9YvGhKGMhe2C6RLuTPVnss5u3X/view?usp=sharing

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber:

Diktat 04 Teknik Kegempaan. Teknik Sipil UII. Prof. Sarwidi.

https://news.detik.com/berita/d-4361370/sore-di-palu-dan-donggala-gempa-tsunami-dan-likuifaksi

https://bnpb.go.id/berita/kerugian-dan-kerusakan-dampak-bencana-di-sulawesi-tengah-mencapai-1382-trilyun-rupiah

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/01/17093251/ini-6-prioritas-penanganan-gempa-dan-tsunami-palu-donggala?page=all

https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

NAMA    : MUHAMMAD RIZKI

NIM        : 19511056

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


bangunan non-teknis

 Bangunan non-teknis (non-engineered structures) pada makalah/paper Bangunan Non-Engineered dalam  International Workshop di Bali 2001   ...